Tim Gandang Dewata 2014 Mapala UMI Maju Persentase Akhir

Tim GDW 2014 Mapala UMI / Foto: Nassa RBH
Tim Gandang Dewata 2014 Mapala UMI Makassar, Rabu 15 April 2015 di Titik Nol akhirnya maju mempresentasekan hasil perjalanannya ke pengurus dan juga ke Anggota Mapala UMI Makassar. Beberapa hari sebelum presentase, tim terlebih dahulu menyurat ke pengurus agar diketahui oleh seluruh anggota Mapala UMI Makassar bahwa akan ada tim yang melakukan presentase laporan.

Surat permohonan presentase diterima oleh pengurus dalam hal ini adalah Departemen Diklat yang menanggapi surat tersebut, agar tim difasilitasi ruangan tempat pelaksanaan presentasenya. Departemen Diklat juga menyiapkan beberapa penguji untuk mengoreksi isi tiap lembar laporannya pada saat jalannya presentase. 
Penguji adalah anggota Mapala UMI Makassar yang berkompeten dibidang kepecintalaman dimasing-masing divisi, telah menguasai materi-materi yang juga telah melewati proses jenjang pendidikan di Mapala UMI Makassar.

Tim Penguji Sedang mengoreksi Laporan Tim / Foto : Nassa RBH 
Masing-masing tim penguji antara lain, kakanda Ahmad Lubis angkatan Badai Belantara, kakanda Asmir, angkatan Gemuruh Savana, kakanda Sahri Wahyuni angkatan Lereng Terjal, kakanda Syamsul angkatan Gaung Lestari, kakanda Andi Halick angkatan Tebing Langit dan kakanda Iwan Prahara angkatan Jagad Halilintar.

Sekedar diketahui tim ekspedisi Gandang Dewata 2014 ini melakukan kegiatan penomoran Gunung Hutan yang merupakan jenjang pendidikan tertinggi di Mapala UMI Makassar berlangsung pada 18 Oktober tahun 2014 diperiode pengurus lalu 2013/2014. Namun karena adanya kendala di internal tim baru bisa mempresentasekan hasil perjalanannya itu ke pengurus periode sekarang 2015/2016. Presentase ini adalah tahapan untuk menjadi anggota penuh, harus mempertanggung jawabkan kegiatan yang telah dilalui selama berada dilapangan.

Struktur Personel Tim GDW 2014
Waktu itu tim berangkat dari sekretariat menuju Kabupaten Polewali Mandar menggunakan Bus, di perwakilan Litha di Makassar. Tiba Polewali, disana tim menuju desa terakhir, Desa Sikamase, Dusun Rante Kalua, Kecamatan Bambang Kabupaten Mamasa, Sulbar, kaki Gunung Gandang Dewata. Didesa terakhir, tim mengaplikasikan materi Sosiologi Kultur Pedesaan. Keesokan harinya tim start meninggalkan desa terakhir menuju target poin pertama melewati jalur baru yang dirintisnya sesuai perencanaan perjalanan saat presentase awal.

Selama berhari-hari dialam bebas berjalan menuju puncak Gunung Gandang Dewata yang berada diketinggian 3037 Mdpl dengan titik kordinat  (GEO : 
02 44’ 31” LS dan 119 22’ 37” BT serta koordinat UTM : 0764393 MT dan 9696613 MU). Tim mengambil data dan gambar sebagai bahan dokumentasi, selama diperjalanan. Sampai berakhir di dusun Rante Pongko Kab.Mamasa Prov. Sulawesi Barat.

Dok. Saat Berada di Puncak Trianggulasi Gunung Gandang Dewata

Dok. Saat Berada di Puncak Sejati Gandang Dewata 3037 Mdpl

Saat berada dilapangan menuju puncak, tim mengambil data sekaligus mengaplikasikan beberapa materi, seperti, menejemen perjalanan, pengambilan data flora-fauna, mendata diameter lebar dan tinggi pohon, kerusakan lingkungan, data kordinat tiap camp, dan juga sosiolgi kultur pedasaan. Tim mempelajari budaya kearifan masyarakat lokal dusun yang dituju.

Data yang didapat dari lapangan kemudian dimasukkan ke dalam bentuk laporan lalu dipresentasekan ke penguji. Data hasil dari lapangan itulah yang dikoreksi oleh tim penguji ketika tak sesuai dengan daftar pustaka yang ada dalam laporan. Tiap anggota tim wajib menjawab tiap pertanyaan yang dilontarkan oleh penguji. Menjelaskan secara detail pelaksanaan kegiatan maupun pengambilan data selama di lapangan.

Dialog Langsung (Tanya Jawab) Penguji dengan Anggota Tim / Foto : Nassa RBH 
Tim berhak mengenakan syal/slayer orange setelah lulus dipresentasi. "Itupun kalau laporannya lulus dari berbagai macam-macam pertanyaan mulai dari metode penulisannya juga dikoreksi", kata kakanda Sahri Wahyuni, angkatan Lereng Terjal. Tim melepas slayer birunya digantikan slayer orange jika lulus, akan dikalungkan pada saat ada kegiatan-kegiatan besar tertentu di internal Mapala UMI Makassar.

Kalaupun memang tidak lulus, artinya tim lulus bersyarat, akan diberikan waktu untuk melakukan perbaikan laporan, dan wajib menguasai salah satu materi kepecintaalaman divisi Gunung Hutan. Setelah itu tim baru bisa dikukuhkan, berhak memakai syal/slayer orange dan mempunyai nomor registrasi anggota (NRA).

"Ini proses adalah tanggung jawab besar, bukan sekedar mengenakan slayer orange, tapi tim harus mampu menguasai materi, dan menyalurkan ke anggota lain" tambah kakanda Sahri Wayuni yang juga tim penguji.(*/her)


Oleh: Muhammad Ihsan ( Bendahara Tim GDW 2014 )

1 komentar:

  1. Don't Forget ..... Slayer Orange Bukanlah Tujuan Utama Tapi Prosesnya (Do not ask what MAPALA UMI given you but ask what you have given MAPALA UMI .............#MAPALAUMI)

    BalasHapus