Bentangkan Spanduk #SaveKarst Kampanye Lingkungan di Tebing

Untuk misi penyelamatan lingkungan kawasan karst pengurus harian UKM Mapala UMI Makassar mengutus anggota Mapala UMI membantu mengibarkan spanduk kampanye lingkungan menjaga karst yang dimana anggota Mapala UMI tersebut membawa bendera organisasi yang tertulis besar nama institusinya pada tebing dengan ketinggian 172 Meter dengan kondisi minim tambatan tali.

"Mereka bekerja secara sukarela tanpa pamrih untuk lebih mengenalkan bahwa kami ada dan selalu ada untuk Lingkungan dan Mapala UMI" Semoga saja civitas dapat mendukung kami sebagai Pilar penting dalam menyangga berdiri tegaknya UMI dalam menyediakan Sumeber Daya Manusia yang siap ditempatkan dimanapun berada.

Wahana Ingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sulawesi Selatan dan Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Muslim Indonesia (Mapala UMI) membentangkan spanduk raksasa berukuran 15x10 meter persegi di tebing dengan ketinggian 175 meter sebagai wujud aksi penyelamatan kars (pegunungan batu kapur).
Anggota Mapala UMI Makassar berdoa bersama sebelum pemanjatan
"Ini dilakukan sebagai bentuk kampanye untuk mempromosikan pentingnya pelestarian ekosistem karst," terang Direktur Walhi Sulsel Asmar Exwar di Makassar, Senin (9/11). Dia menjelaskan bahwa gugusan kars di kabupaten Maros-Pangkep-Barru merupakan kawasan ekologi penting yang kelestariannya terancam oleh ekspansi industri ekstraktif.

"Jika kawasan kars ini hancur maka akan mengancam keberlanjutan kehidupan masyarakat yang bergantung pada fungsi ekologi kawasan kars" ujar Asmar. Pada spanduk putih yang terpampang di tebing tertulis dengan jelas pesan "Jaga Karst Kita" serta tulisan #SaveOurKarst. Tulisan tersebut sangat jelas terbaca dari kejauhan jika melintas dijalan poros Maros-Pangkep.
Salah satu anggota Mapala UMI memasang tambatan di tebing




Lokasi tebing kars berada di Rammang Rammang, desa Salenrang, Maros. Tebing ini dikenal oleh warga dengan sebutan Lambottoe Aksi ini dilakukan oleh tim dari Mapala UMI selama 3 hari, dan baru rampung Minggu malam (8/11) tim membuka jalur pemanjatan tebing yang tergolong ekstrim dengan tingkat kesulitan tinggi. Melibatkan tim dari divisi Rock Climbing dan Caving Mapala UMI Makassar.



Sementara itu Ketua Mapala UMI, Syahdan mengatakan sudah saatnya mahasiswa ikut mendukung perlindungan kawasan kars. Menurut Syahdan, banyak potensi kawasan kars yang bisa dikembangkan baik untuk kegiatan riset, konservasi maupun adventure. "Diperlukan suatu upaya bersama oleh semua pihak untuk bersama-sama mendorong pelestarian kawasan yang sangat kaya dengan biodiversity dan situs purbakala," tutupnya. (rilis)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar