Tradisi "Pa'buka" Di Titik Nol Saat Ramadhan




Unit Kegiatan Mahasiswa Pencinta Alam (UKM MAPALA) UMI Makassar, punya tradisi “Pa’buka dan Sahur” tersendiri dalam menyambut bulan suci ramadhan.Tradisi yang dimaksud yaitu, dengan “kompetisi hidangan makan”.

Syaratnya,setiap anggota MAPALA UMI, harus mempersiapkan menu terbaiknya dan “tangguh” (Istilah anak2 titik nol untuk makanan yang super mewah) yang akan dihidangkan dihari piketnya (Pa’bukanya).

Masing-masing anggota MAPALA UMI yang sudah mengetahui jadwal harian buka puasanya berusaha se-kreatif mungkin dalam mencari dana sebanyak-banyaknya dari seniornya yang berdomisili di Makassar maupun diluar daerah Makassar.


Biasanya yang paling aktif dalam mencari dana untuk Pa’buka adalah angkatan baru. Karena jika sajian Pa’buka dan sahur tidak tangguh. Sehingga hal tersebut membuat para anggota lain ikut berkompetisi dalam memenangkan gelar “tangguh” pa’bukanya dan tentunya mendapat sanjungan dari para seniornya. Hal itu merupakan semangat tersendiri bagi si-pemenangnya.

Adapun cara penyajian menu buka puasanya yang telah siap disantap digelar di atas meja yang biasa disebut “Meja Para Raja”. Kemudian para senior maupun junior mambaur menjadi satu sambil menunggu bedug azan mahgrib.

Tiba waktunya buka puasa mereka berbuka puasa bersama di satu meja layaknya keluarga besar yang lagi mengadakan acara buka puasa. Kekeluargaan di MAPALA UMI begitu sangat kental dengan yang namanya solidaritas.

Setelah buka puasa bersama, para anggota MAPALA UMI ini, kemudian berjalan kaki menuju Masjid UMI “Umar Bin Khattab” yang jaraknya 100m dari Sekretariat MAPALA UMI Makassar untuk mendirikan shalat mahgrib berjamaah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar